11.
A. Media Kabel
1.
Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
2.
Kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair)
3.
Kabel Coaxial
4.
Fiber Optic
B. Media Nirkabel
1. Gelombang Mikro (Microwave)
2. Satelit
3. Inframerah
4 . Gelombang Radio
22. Ada, berikut
beberapa organisasi yang dapat kita ketahui berperan dalam hal standarisasi
jaringan computer di dunia :
A. Organisasi Standarisasi untuk telekomunikasi
ITU
(International Telecommunication Union),
Berperan sebagai organisasi yang menstandarisasi komunikasi telepon. Dibentuk
pada tahun 1865 oleh beberapa negara Eropa, dimana pada saat itu berperan untuk
standarisasi kode morse atau telegraf. ITU memiliki 3 layanan pokok:
Radiocommunication
sector (ITU-R)
Telecommunications
Standardization Sector (ITU-T). Dimulai dari tahun 1956 - 1993,
ITU-T dikenal dengan nama CCITT
(Comite Consultatif International Telegraphiqueet Telephonique). Salah Satu
yang sudah distandarisasi adalah X.25.
Development
Sector (ITU-D).
B. Organisasi Standarisasi Internasional
Berbagai
standard internasional dihasilkan oleh ISO (International Standards
Organization), sebuah organisasi yang dibentuk tahun 1946. Anggota dari
organisasi ini antara lain ANSI (US), BSI (Inggris), AFNOR (Francis), DIN
(Jerman), dan masih banyak lainnya kurang lebih 85 anggota. Organisasi lain yang turut bermain dalam
standarisasi dunia adalah IEEE (Institute of Electrical and Electronics
Engineers). Sudah banyak standard yang dihasilkan, antara lain IEEE 802 untuk
teknologi LAN, dimana teknologi ini juga di dukung dengan standarisasi IDO
8802.
C. Organisasi Standarisasi untuk Internet
Untuk
standarisasi Internet, memiliki mekanisme tersendiri yang berbeda dengan ITU-T
ataupun ISO. Mekanisme ini dibentuk pada awalnya dari sebuah komite informal
yang dibentuk oleh DoD setelah ARPANET terbentuk yang disebut dengan IAB
(Internet Activities Board). Pada komite inilah menampung semua ide atau
pemikiran yang secara terbuka didiskusikan. Para anggota komite informal ini
saling mempublikasi-kan technical report yang disebut RFC (Request for
Comments). RFC disimpan secara online, sehingga siapapun dapat mengakses dan
memberikan komentar. Setiap RFC yang masuk diberikan suatu nomor urut. Pada
tahun 1989, oleh karena Internet terus bertumbuh, maka diperlukan suatu badan
organisasi yang formal, maka IAB direorganisasi kembali menjadi IRTF (Internet
Research Task Force) dan juga dengan IETF (Internet Engineering Task Force).
33.
Topologi Hybrid merupakan penggabungan dari beberapa (dua atau lebih)
topologi jaringan yang berbeda. Misalnya ketika suatu jaringan yang menggunakan
topologi Ring, digabungkan dengan jaringan lain yang menggunakan topologi star;
maka topologi baru yang terbentuk dari gabungan kedua topologi jaringan ini
disebut sebagai topologi Hybrid. Jika jaringan yang digabungkan memiliki jenis
topologi yang sama, maka penggabungan kedua jaringan tersebut bukanlah topologi
hybrid. Misalnya jaringan dengan topologi bus digabungkan dengan jaringan lain
yang juga menggunakan topologi bus, maka penggabungan kedua jaringan tersebut
tetap merupakan topologi bus, bukan topologi hybrid.
Karakteristik
Topologi Hybrid
Topology
Hybrid tidak memiliki karakteristik khusus, sebab merupakan penggabungan dari
beberapa topologi. Topologi hybrid akan membawa karakteristik topologi asal
yang membangunnya. Misalkan jika topologi hybrid di salah satu perusahaan
merupakan gabungan dari topologi star, topologi ring, dan topologi bus; maka
topologi hybrid pada jaringan tersebut memiliki karakteristik bawaan dari
topologi ring, star, dan bus.
Kelebihan dan Kekurangan Topologi Hybrid
Sama
seperti topologi lainnya, topologi jaringan hybrid juga tidak sempurna.
Topologi ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
Kelebihan Topologi Hybrid
1.
Dapat menyatukan dua atau lebih topologi jaringan yang berbeda.
2.
Fleksibel dan efisien; dapat diterapkan pada lingkungan jaringan
yang berbeda, tanpa perlu merombak topologi jaringan yang telah terbentuk
sebelumnya. Selain itu dapat mengurangi space jaringan
yang terbuang.
3.
Kustomisasi, memungkinkan penyesuaian cara pengaturan jaringan
untuk mencapai tujuan tertentu.
4.
Aliran data dapat bekerja dengan sempurna meskipun berjalan dalam
sejumlah lalu lintas jaringan yang berbeda akibat
mengkombinasikan berbagai konfigurasi topologi jaringan yang berbeda.
5.
Sangat mudah untuk menambah node atau koneksi peripheral baru,
meskipun topologi jaringan berbeda.
6.
Ketika salah satu link dalam jaringan mengalami gangguan, bagian
link jaringan lainnya tidak akan ikut mengalami gangguan.
7.
Kecepatan jaringan konsisten sebab menggabungkan kelebihan dan
menghilangkan kelemahan masing-masing topologi jaringan.
Kekurangan Topologi Hybrid
1.
Pengelolaan jaringan cenderung sulit, karena penggabungan beberapa
topologi menyebabkan struktur jaringan menjadi rumit dan sukar dipahami.
2.
Biaya untuk membangun topologi ini cukup mahal, sebab menggunakan banyak hub dan kabel untuk menghubungkan jaringan.
3.
Biaya perawatan jaringan juga cukup mahal. Hub harus terus bekerja
meskipun salah satu node dalam jaringan tidak bekerja, sebab hub harus
mengelola beberapa jenis jaringan sekaligus.
4.
Instalasi dan konfigurasi jaringan rumit, sebab harus
menghubungkan beberapa topologi yang berbeda dan disaat yang sama juga harus
memastikan semua node berfungsi dengan baik.
Perangkat Jaringan dalam Topologi Hybrid
1. Hub
Hub merupakan sebuah perangkat jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan seluruh komputer dalam jaringan. Hub merupakan titik pusat jaringan yang berfungsi untuk menerima sinyal dari sebuah unit komputer lalu kemudian mentransfer sinyal tersebut kekomputer lainnya. Hub juga dapat menguatkan sinyal yang ditransmisikan melalui kabel UTP.
Hub merupakan sebuah perangkat jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan seluruh komputer dalam jaringan. Hub merupakan titik pusat jaringan yang berfungsi untuk menerima sinyal dari sebuah unit komputer lalu kemudian mentransfer sinyal tersebut kekomputer lainnya. Hub juga dapat menguatkan sinyal yang ditransmisikan melalui kabel UTP.
Hub memiliki banyak port, melalui port ini sejumlah komputer dapat
dihubungkan menggunakan konektor RJ45. Banyaknya komputer yang dapat terhubung,
bergantung banyaknya port pada hub tersebut. Hub dengan hub lain juga dapat saling
terhubung, sehingga memungkinkan penambahan jumlah komputer yang terhubung
dalam jaringan. Terdapat dua jenis Hub yang digunakan dalam topologi jaringan
Hybrid, yaitu:
1.
Hub pasif: hanya
berfungsi sebagai pembagi jaringan.
2.
Hub aktif: berfungsi
sebagai penghubung serta penguat sinyal dalam jaringan.
2. Switch
Switch memiliki fungsi yang mirip dengan Hub, yaitu sebagai penghubung dalam jaringan. Namun berbeda dengan hub, cakupan luas jaringan dari switch lebih besar. Selain itu switch memiliki kecepatan yang lebih tinggi daripada hub. Switch bekerja pada layer 2 dan layer 3 jaringan, menentukan kemana paket data akan dikirim atau diterima berdasarkan alamat MAC pada NIC (Network Interface Card). Sistem ini mengindarkan terjadinya collision (tabrakan data) pada jalur data dalam jaringan.
Switch memiliki fungsi yang mirip dengan Hub, yaitu sebagai penghubung dalam jaringan. Namun berbeda dengan hub, cakupan luas jaringan dari switch lebih besar. Selain itu switch memiliki kecepatan yang lebih tinggi daripada hub. Switch bekerja pada layer 2 dan layer 3 jaringan, menentukan kemana paket data akan dikirim atau diterima berdasarkan alamat MAC pada NIC (Network Interface Card). Sistem ini mengindarkan terjadinya collision (tabrakan data) pada jalur data dalam jaringan.
Selain
Hub dan Switch, topologi ini juga menggunakan perangkat jaringan lain yang
digunakan pada topologi jaringan yang digabungkannya. Misalnya router, acces point, LAN Card atau Wireless Card, dan
semacamnya. Kabel jaringan yang digunakan pada topologi ini juga bergantung
jenis-jenis topologi jaringan yang membangun topologi hybrid ini.
Skema topologi hybrid
0 komentar:
Posting Komentar